Sabtu, 10 Maret 2012

Muntah


Definisi ” Muntah ” adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen. ( Vivian Nanny Lia Dewi, 2010 )
Sedangkan menurut dr. Deddy Satriya Putra, SpA Muntah didefenisikan sebagai keluarnya isi lambung sampai ke mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah dapat merupakan usaha mengeluarkan racun dari saluran cerna atas seperti halnya diare pada saluran cerna bawah (neurogastrenterologi )
          Muntah terjadi ketika anak / bayi menyemprotkan isi perutnya keluar, terkadang sampai seluruh isinya di keluarkan. Pada bayi, muntah sering terjadi pada minggu – minggu pertama. Hal tersebut merupakan reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. Refleks ini dikoordinasikan di Medula Oblongata. Muntah dapat dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit Intrakranial, atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri.

            Mual, muntah kering, dan salivasi yang berlebihan, sering terjadi sesaat sebelum terjadinya muntah. Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman.  ( Penyebab Mual & Muntah, www.spesialis.info ).

Secara sederhana pengertian dari Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut. Pengertian lain dari pada muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan kadang disertai sedikit darah. Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian ASI atau makanan, keadaan tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan selama proses persalinan.
          Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu keuntungan karena memungkinkan pengeluaran toksin dari lambung. Muntah terjadi bila terdapat rangsangan pada pusat muntah (Vomiting Centre), suatu pusat kendali di medulla berdekatan dengan pusat pernapasan atau Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema pada lantai ventrikel keempat Susunan Saraf.

II. ETIOLOGI
          Muntah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti berikut ini :
  1. Kelainan kongenital
  2. Infeksi pada saluran pencernaan
  3. Cara pemberian makan yang salah
  4. Keracunan

III. KOMPLIKASI
            Komplikasi terjadinya muntah adalah sebagai berikut :
  1. Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh / elektrolit
  2. Ketosis karena tidak makan dan minum
  3. Asidosis yang disebabkan adanya ketosis yang dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang
  4. Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, ruptur esofagus, aspirasi, yang disebabkan karena muntah yang hebat.
Muntah terus menerus dapat menyebabkan komplikasi dehidrasi, gangguan elektrolit, robekan Mallory Wiess, aspirasi cairan lambung.

IV. PATOFISIOLIGIS
          Muntah terjadi ketika anak / bayi menyemprotkan isi perutnya keluar, terkadang sampai seluruh isinya dikeluarkan. Pada bayi, muntah sering terjadi pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut.
Gastroenteritis akut merupakan penyebab muntah yang sering pada anak, biasanya bersamaan dengan diare dan sakit perut, penyebab tersering adalah infeksi virus, dan bahteri pathogen

V. PENATALAKSANAAN
Berikut hal-hal yang perlu dilakukan bila terjadi kelainan berupa muntah :
1. Kaji faktor penyebab muntah
2. Berikan pengobatan yang bergantung pada faktor penyebab
3. Ciptakan suasana tenang
4. Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati
5. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah
6. Berikan antiemetik jika terjadi reaksi simptomatis
7. Rujuk segera

Jadi, Muntah merupakan keluarnya isi lambung ke mulut secara paksa. Muntah bisa disebabkan kelainan gastrointestinal atau di luar gastrointestinal. Pendekatan diagnosis di dasarkan kepada usia, makanan yang dimakan, warna mutnah dan gejala lain yang bersamaan dan keadaan psikologis anak. Dengan memahami patofisologi dan pendekatan muntah diharapkan setiap Bidan  dapat menatalaksana muntah tepat dan cepat.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar