Hamil, sebuah kata yang akan mengantar kita pada bayangan sosok ibu / perempuan muntah muntah,selanjutnya dengan perut besar, menggunakan daster. Beragam pendapat dilontarkan perihal kehamilan seorang ibu / istri bagi sebuah pasangan, kehamilan adalah anugerah yang sangat luar biasa, hamil juga dipandang sebagai amanah ( kepercayaan / tanggung jawab ) dari Tuhan Yang Maha Esa bagi setiap pasangan, serta hamil adalah bakal hadirnya calon penerus masa depan keluarga, bangsa dan peradaban manusia itu sendiri.
Karena pandangan pandangan di atas maka setiap pasangan sangat menginginkan kehamilan yang sehat, normal serta baik-baik saja. Sehingga semua hal yang berkaitan dengan hal tersebut selalu diburu oleh para pasangan, seperti rajin kontrol/memeriksakan kehamilan, konsultasi kehamilan dengan orang tua maupun paramedis, senam hamil dsb.
Melakukan kontrol kehamilan, akan menuntut kecekatan bidan dalam menentukan apakah seorang istri / ibu hamil atau tidak. Demikian juga konseling kehamilan, diperlukankecakapan bidan untuk menjelaskan secara gamblang periode kehamilan.
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
- Ovulasi pelepasan ovum
- Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot
- Terjadi nidasi ( implantasi ) pada uterus
- Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
( Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG. 1998 )
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. ( Sarwono Prawirohardjo, 2009 )
Didalam proses kehamilan melalui beberapa tahap yaitu :
1. Penghamilan ( Fertilisasi ) yaitu bertemunya sel sperma dengan sel telur.
2. Penentuan Sex dimana sifat kelamin dari anak sudah ditentukan pada waktu fertilisasi dan bukan oleh sel telur melainkan oleh sel mani.
3. Pertumbuhan telur dimana setelah sel telur kemasukan spermatozoa terjadilah perubahan – perubahan pada permukaan sel telur hingga tak dapat dimasuki oleh spermatozoa yang lain.
4. Pertumbuhan janin, umur janin yang sebenarnya harus di hitung dari saat fertilisasi atau karena fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi sekurang – kurangnya dari saat ovulasi.
5. Fisiologi janin
6. Perubahan pada badan ibu
( Obstetri Fisiologi, bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung )
Menentukan kehamilan dan periode kehamilan
I. Menentukan usia kehamilan
Kehamilan dimulai dari adanya konsepsi, yaitu pertemuan antara sel ovum dan sel spermatozoa. Setelah bertemu dinamakan zygot dan beberapa jam zygot ini akan membalah diri 2,4,8 dst. Dalam 3hari disebut morula. Sekitar hari ke 6 hasil konsepsi ini tiba diuterus dan siap untuk berimplantasi. Tahap ini dinamakan tahap germinal (1 sampai 10 hari). Kemudian kehamilan akan masuk ketahap embrionik dari hari ke 10 sampai minggu ke8 dan akan terus berlanjut sampai mencapai aterm. Lamanya kehamilan dari ovulasi sampai aterm ± 280 hari (40minggu).
Kita bisa menentukan usia kehamilan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Hari pertama haid terakhir
Dengan menghitung lamanya ibu tidak haid (amenorrhoe) menggunakan rumus neagle,yaitu :
Hari bulan tahun
+7 -3 +1
Kita akan mendapatkan tanggal taksiran prsalinan (TP)
2. Tinggi fundus uteri (TFU)
Dengan melakukan palpasi pada abdoment ibu menggunakan cara leopold.
- Sebelum bulan ke 3 TFU belum teraba.
- 12 minggu TFU setinggi 1 sampai 2 jari diatas sympisis
- 16 minggu TFU setinggi petengahan pusat - sympisis
- 20 minggu TFU setinggi 3 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU setinggi 3 jari diatas pusat
- 32 minggu TFU setinggi pertengahan pusat – prosessus xipoideus
- 36 minggu TFU setinggi 3 jari dibawah prosessus xipoideus
- 40 minggu TFU setinggi pertengahan pusat – prosessus xipoideus
3. Dari mulainya ibu merasakan gerakan janin
Pada PP ibu merasakannya pada usia kehamilan ±5 bulan (20 minggu). Pada MP usia kehamilan lebih kurang 4 bulan (16 minggu).
4. Dengan menggunakan rumus mac donald – spiegelberg
Caranya dengan mengukur tinggi fundus dalam cm pita pengukur, kemudian hasil dibagi 3,5. Hasilnya dalam hitungan bulan.
5. Dari saat mulainya bunyi jantung anak
Secara manual bisa didengar pada akhir bulan ke5, dengan USG / DOPTON pada akhir bulan ke3.
6. Dari masuknya kepala ke pintu atas panggul
Pada PP kepala masuk PAP pada minggu ke 36
7. Dengan USG
Bisa mulai dilakukan pada usia kehamilan 5 – 6 mg. Yang dinilai adalah :
a. Diameter kantong gestasi
b. Jarak kepala – bokong
c. Diameter biparietal dan femor.
8. Dengan rontgen foto
Dasarnya adalah ossifikasi pada tulang. Pusat ossifikasi adalah pada os kuboid pada kehamilan 34mg,distal femos 36mg dan proximal tibia 38mg.
9. Amnio sintesis
Cairan amnion dipulas dengan highsulfat blue. Bila terdapat sel-sel lemak, cairan amnion akan berwarna jingga. Interprestasinya adalah:
- Kehamilan > 36mg, sel lemak > 10 %
- Kehamilan > 39mg, sel lemak > 50 %
- Kehamilan <>
10. Dengan menentukan kadar Heat Stabile Alkali Phospatase (HSAP)
Mulai kehamilan 26 mg – kehamilan 42mg, kadar alkali phospatase dan tahan panas akan naik secara terus menerus setiap minggunya. Pada post maturitas didapatkan kadar HSAP yang lebih rendah dari kehamilan normal 40 – 42 mg.
11. Dengan menentukan ratio lesitin – spingomielyn
- < 34 mg, ratio L / S 1:1
- 34 mg, ratio L > S (L 4mg/100 cc dan S 2,5mg/100cc)
- 35 mg, ratio L > S (L 7mg/100cc dan S 2mg/100cc)
- 40mg,ratio L > S (L 9mg/100cc dan S 5mg/100cc)
Ratio lesitin – spingomielyn
Pada kehamilan > 34 mg terjadi peningkatan kadar lesitin diikuti penurunan kadar spingomielyn. Kadar lesitin – spingomielin ini merupakan suatu ukuran untuk menilai kematangan fungsional paru janin. Lesitin merupakan bagian dari lipoprotein, yaitu posfatidikolin. Lipoprotein ini penting untuk melindungi surfaktan paru – paru janin. Surfaktan alveolus janin mulai terbentuk pada saat usia kehamilan 28 mg. 90 % surfaktan adalah lipid. Apabila lesitin ini kurang kurang maka bayi berkemungkinan mengalami resiko sindroma distress pernapasan. Spingomielin yang merupakan bagian dari lipoprotein yaitu fosfatidikolin yang juga meliputi surfaktan paru-paru janin. Apabila kadar lesitin lebih tinggi dibanding spingomielin ini pertanda paru – paru janin baik / matang.
Guna menentukan usia kehamilan
- Untuk menentukan kapan taksiran partus.
- Untuk menilai apakan pertumbuhan janin cukup baik, fungsi placentanya cukup baik dengan melihat perkembangan tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan usia kehamialan.
- Untuk menentukan kehamilan lewat waktu.
- Untuk dijadikan acuan dalam menentukan sikap, misalnya pada kasus HAP, preeklamsia / eklampsia, KPD, kehamilan dengan penyakit / penyulit (jantung, DM)
II. Menentukan periode kehamilan
Ditinjau dari lamanya kehamilan, kita bisa menentukan periode kehamilan dengan membaginya dalam 3 bagian yaitu :
- Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg
- Kehamilan triwulan II, antara 12-28 mg
- Kehamilan triwulan III, antara 28-40 mg
Masing-masing bagian mempunyai perkembangan yang berbada.
- TRIWULAN I
Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana dimulainya perkembangan organ-organ janin. Apabila terjadi cacat pada bayi nantinya, pada masa inilah penentuanyan.Jadi pada masa ini ibu sangat membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma. Pada masa ini uturus mengalami perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi dalam psikologisnya. Dimana ibu ingin lebih diperhatikan. Emosi ibu labil. Ini akibat pengaruh adaptasi tubuh terhadap kehamilannya.
- TRIWULAN II
Di masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa nyaman dan bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
- TRIWULAN III
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa ini disebut masa pematangan. Tubuh sudah siap untuk proses persalinan. Payudara sudah mengeluarkan kolostrum. Pengeluaran hormon estrogen dan progesteron sudah mulai berkurang. Terkadang akan timbul kontraksi / his pada uterus. Janin yang akan lahir dalam masa ini telah dapat hidup / viable.
Manfaat penentuan periode kehamilan
- Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.
- Untuk memudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
Dengan menentukan usia kehamilan, kita akan dapat memperkirakan waktu partus, mendeteksi tumbuh kembang janin apakah normal atau tidak serta menjadi acuan dalam menentukan langkah yang akan diambil bila terjadi hal yang kurang baik.
Sedangkan penentuan periode kehamilan, akan memudahkan kita untuk menentukan tahap perkembangan kehamilan, memudahkan penjadwalan kunjungan ANC serta menjadi pedoman melakukan asuhan kebidanan sebagai bahan kajian dalam menentukan kebutuhan ibu selaras dengan usia kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
- Prof.dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG . ” Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana – untuk Pendidikan Bidan ”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998
- Sarwono Prawirohardjo, “ Ilmu Kebidanan “, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
- Bagian Obstetri & Ginekologi FK – UNPAD Bandung , “ Obstetri Fisiologi “, Percetakan Penerbitan ELEMAN Bandung, 1983
- Bidan Fani. Blogspot. Com, “ Menentukan kehamilan dan periode kehamilan ”, 2010
Bagi yang belum tahu Hamil...enak dibaca...thanks
BalasHapus