A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa dapat diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu melahirkan dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup ( Prof.dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG ).
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Anak ( AKA ) di Indonesia masih tinggi. Tingginya angka kematian, terutama kematian ibu dan kematian bayi, menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan ( Maternal mortality is an indicator of how well the entire health care syatem in functioning ).
Upaya atau strategi yang dapat dilakukan oleh bidan di masyarakat untuk menekan AKI dan AKA adalah dengan memberikan perhatian dan perlakuan khusus pada ibu hamil, bersalin , nifas dan bayi baru lahir dengan cara sebagai barikut ;
- Membina dan mengarahkan masyarakat agar bersedia dan mampu mengenali masalah ( deteksi dini ) resiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
- Bekerjasama dan melakukan pembinaan kader
- Memberi penyuluhan dan mengampanyekan tentang suami siaga
- Menggalang Tabungan Ibu Bersalin ( Tabulin )
( Rita Yulifah & Tri Jihan Agus Yuswanto )
Fungsi utama dari kebidanan sendiri adalah untuk memastikan kesejahteraan perempuan masa bersalin dan bayinya., berdasarkan aturan kewenangan yang diatur dalam Permenkes no 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik Bidan.
( Asri Hidayat & Mufdlilah )
B. TUJUAN UMUM
Secara umum tujuan Pembuatan makalah ini adalah mengetahui Faktor – factor yang mempengaruhi Persalinan
C. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khususnya adalah mengetahui secara rinci tentang Faktor – factor yang mempengaruhi Persalinan
LANDASAN TEORI
Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang-kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik. ( Pramita Herlina )
Definisi persalinan menurut Prof. Dr. I. B. Gde Manuaba, DSOG adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan ( penolong ) atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan untuk melakukan campur tangan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Tiap campur tangan bukan saja membawa keuntungan potensial, tetapi juga resiko potensial pada sebagian besar kasus, penanganan yang terbaik dapat berupa “observasi yang cermat” ( Pramita Herlina )
Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab persalinan sehingga diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses persalinan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas topik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu : power, passage, passanger, psykologis, penolong.
PEMBAHASAN
Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P dapat bekerja sama dengan baik. Dengan faktor 3 P kemungkinan terdapat penyimpangan atau kelainan yang dapat mempengaruhi jalannya persalinan, sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai kelahiran bayi yang baik dan ibu yang sehat, persalinan yang memerlukan bantuan dari luar karena terjadi penyimpangan 3 P disebut Persalinan Distocia.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. PASSAGE (JALAN LAHIR)
Jalan lahir : Jalan lahir tulang atau jalan lahir lunak
- Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.
- Agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal
- Rongga-rongga panggul yang normal adalah : pintu atas panggul hampir berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium tidak menonjol ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium) ialah 10-11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong pintu atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10-10,5 cm.
- Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya, panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor dalam panggul
- Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas dan mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-otot ini akan mudah ruptur.
- Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan serviks yang cacat atau skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka), serviks konglumer (OUI terbuka, namun OUE tidak terbuka), edema serviks (terutama karena kesempitan panggul, sehingga serviks terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal septum, dan tumor pada vagina.
2. POWER (KEKUATAN)
Power adalah kekuatan his atau kontraksi dan kekuatan mengejan ibu yang sangat penting dalam proses persalinan.
- Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu
- Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim
- His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan
- Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik
- Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya kontraksi
- His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian berangsur-angsur menurun menjadi lemah
- His tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan sampai anak dilahirkan
- His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient,
- Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul
- Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik
- Kelainan his dan tenaga meneran dapat disebabkan karena hypotonic/atonia uteri dan hypertonic/tetania uteri
kelainan kekuatan his dan meneran, dapat disebabkan oleh :
1). Kelainan kontraksi rahim
- inersia uteri primer dan sekunder
- tetania uteri dapat mengakibatkan partus presipitatus, asfiksia intrauterin sampai kematian janin dalam rahim
- inkoordinasi kontraksi otot rahim yang disebabkan karena usia terlalu tua, pimpinan persalinan salah, induksi perrsalinan, rasa takut dan cemas
2). Kelainan tenaga meneran
- Kelelahan
- Salah dalam pimpinan meneran pada kala 2
3. PASSANGER
Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum tentu pertumbuhannya normal, adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak normal
- Passenger terdiri dari janin dan plasenta
- Janin merupakan passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan letak kepala
- Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau pun letak sungsang
Proses persalinan merupakan proses mekanis yang melibatkan tiga faktor yaitu : jalan lahir, kekuatan yang mendorong dan akhirnya janin yang didorong dalam satu mekanis tertentu dan terpadu. Dari ketiga komponen tersebut hanya kekuatan (his dan mengejan) yang dapat dimanipulasi dari luar tanpa membahayakan janin dalam proses persalinan.
Ada 2 sub faktor lain selain 3 faktor utama tadi, yakni Psikis dan Penolong.Banyak wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
- Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
- Pengalaman bayi sebelumnya
- Kebiasaan adat
- Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab lamanya persalinan, his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang lancar
Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi rahim dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lama.
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
3 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat diprediksi akan berjalan lancar atau tidak, meskipun yang paling berperan utama adalah : power, passage, passanger. Tetapi bukan berarti bahwa psykologis ibu hamil dan faktor penolong tidak ikut menentukan, sehingga 2 faktor ini dapat disebut sebagai sub faktor yang juga mendukung proses persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
- Prof.dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG . ” Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana – untuk Pendidikan Bidan ”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998
- Sarwono Prawirohardjo, “ Ilmu Kebidanan “, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
- Pramita Herlina, : ” FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYAPERSALINAN SUB TOPIK : power, passage, passanger, psykologis, penolong”
- Lentera Impian.com : ” Catatan Kuliah ”
- Rita Yulifah & Tri Johan Agus Yuswanto : ” Asuhan Kebidanan Komunitas ”. Salemba Medika, 2009
- Asri Hidayat & Mufdlilah, ” Catatan Kuliah, Konsep Kebidanan ”, Mitra Cendikia Press, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar