Kamis, 24 Februari 2011

Konseling Pra Nikah


KATA PENGANTAR


            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas segala Rahman, Rahiem, Hidayah dan Inayah-NYA, penyusunan makalah mata kuliah Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan dengan judul                                  Konseling Pranikah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

            Penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyapaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada :
  1. Ibu Sudarmi SST, selaku dosen mata kuliah
  2. Rekan-rekan Mahasiswi D-III Program Khusus Lotim atas semua bantuannya

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini nantinya.

                                                                 

Lombok  Timur,  Juni 2010

                                                                                    Penulis








DAFTAR ISI



Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I                PENDAHULUAN.................................................. 2

Bab II              LANDASAN TEORI.............................................. 3

Bab III             PEMBAHASAN..................................................... 6

Bab IV             KESIMPULAN....................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 11














BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG
           
            Menikah, sebuah kata yang akan mengantar kita pada bayangan sepasang suami istri yang terikat dalam satu perjanjian suci dan berlansung dalam suasana sakral. Menikah berarti pula terjalinnya suatu komitmen dan tanggung jawab diantara sepasang suami istri, dimana mereka wajib mematuhi apa apa yang menjadi komitmen bersama tersebut secara utuh dan bertanggung jawab.
Pernikahan memiliki konsekuensi-konsekuensi yang harus dihadapi secara bersama-sama dikemudian hari, sehingga perlu adanya pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sebelum sebuah pasangan memutuskan untuk menikah.
            Sebelum terjadinya suatu pernikahan itu terlebih dahulu kedua belah pihak yang akan melangsungkan pernikahan mempersiapkan diri secara mental dan spiritual, disamping itu juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan agar kedua pasangan betul – betul dalam keadaan yang sehat agar dikemudian hari tidak terjadi penyesalan setelah terjadi ikatan perkawinan.
            Pemeriksaan kesehatan ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kesehatan, apakah calon pasangan suami istri ini mengalami penyakit kronis atau penyakit infeksi menular sexual ataupun penyakit yang lain. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan pernikahan sangat diperlukan.    

B.         TUJUAN UMUM
            Secara umum tujuan Pembuatan makalah ini adalah mengetahui pentingnya konseling Pra nikah

C.                 TUJUAN KHUSUS
 Tujuan khususnya adalah mengetahui efek atau pengaruh  melakukan konseling sebelum pernikahan.

BAB II
LANDASAN TEORI

"Pemeriksaan dan konseling kesehatan bagi calon suami istri penting dilakukan, terutama untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkan. Dengan pemeriksaan itu, dapat diketahui riwayat kesehatan kedua belah pihak, termasuk soal genetik, penyakit kronis, hingga penyakit infeksi yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan," ujar dr. Wiryawan Permadi, Sp.O.G., spesialis obstetri dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Dengan pemeriksaan kesehatan, dapat diketahui riwayat genetik dalam keluarga calon mempelai pria dan wanita. Misalnya ada tidaknya penyakit kelainan darah seperti thalassemia dan hemofilia. Kedua penyakit itu bisa diturunkan melalui pernikahan dengan pengidapnya atau mereka yang bersifat pembawa (carrier).
Setelah pemeriksaan, dapat dilihat kemungkinan perpaduan kromoson yang timbul. Jika memang ada penyakit keturunan dalam riwayat keluarga kedua atau salah satu calon mempelai, dapat dilihat kemungkinan risiko yang timbul, seperti terjadinya keguguran hingga kemungkinan cacat bawaan (kongenital) jika kelak memiliki anak. Dari sini, calon pasangan suami istri (pasutri) akan punya pemahaman bahwa bila orang tua atau garis keturunannya mengidap penyakit genetik, anak yang akan lahir nanti pun berisiko mengidap penyakit yang sama.

"Untuk genetik, memang sulit diubah. Tapi, adanya riwayat penyakit keturunan bukan berarti mereka jadi tidak boleh menikah, dengan diketahuinya persoalan itu, dapat dilakukan konseling sehingga mereka memiliki kesiapan mental sejak awal. Itu yang penting," ujar dr. Wiryawan Permadi, Sp.O.G.,.

Penyakit lainnya yang perlu dideteksi prapernikahan adalah penyakit kronis seperti diabetes mellitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kelainan jantung, hepatitis B hingga HIV/AIDS. Penyakit-penyakit itu dapat memengaruhi saat terjadinya kehamilan, bahkan dapat diturunkan.
Penyakit lainnya yang penting diketahui sebelum pernikahan adalah infeksi TORCH (pada wanita) dan penyakit menular seksual. TORCH merupakan kepanjangan dari toksoplasmosis (suatu penyakit yang aslinya merupakan parasit pada hewan peliharaan seperti kucing), rubella (campak jerman), cytomegalovirus, Herpes virus I dan Herpes virus II. Kelompok penyakit ini sering kali menyebabkan masalah pada ibu hamil (sering keguguran), bahkan infertilitas (ketidaksuburan), atau cacat bawaan padaanak.
Jika penyakit infeksi itu diketahui sejak awal, dapat diobati sebelum terjadinya kehamilan. Dengan demikian, risiko terjadinya kelainan atau keguguran akibat TORCH dapat dieliminasi. Jangan sampai timbul penyesalan setelah menikah, hanya gara-gara penyakit yang sebenarnya bisa disembuhkan jauh-jauh hari. Contohnya, setelah menikah ternyata harus berkali-kali mengalami keguguran gara-gara toksoplasmosis yang sebenarnya bisa disembuhkan dari dulu.

Ada tidaknya penyakit menular seksual (PMS) juga penting untuk diketahui karena sebagian besar PMS termasuk sifilis, herpes, dan gonorrhea bisa mengakibatkan terjadinya kecacatan pada janin. Bila salah satu pasangan sebelumnya terdeteksi pernah melakukan seks bebas, sebaiknya kedua pasangan melakukan pemeriksaan terhadap penyakit-penyakit ini, untuk memastikan apakah sudah benar-benar sembuh sebelum melangsungkanpernikahan.
Secara non medis program konseling pranikah dirancang untuk membuat pasangan calon pengantin meningkatkan perspektif perkawinan dan interrelasi antarpasangan sebagai suatu yang serius. Tujuan utama dari konseling pranikah bukan sekadar upaya prevensi
terhadap kemungkinan gangguan relasi, melainkan untuk meningkatkan kualitas
relasi perkawinan demi tercapainya relasi perkawinan yang stabil dan memuaskan
kedua belah pihak pasangan. Dengan demikian, disfungsi relasi dapat dihindari
sedini mungkin. Pelatihan keterampilan menjalin relasi interpersonal, seperti
komunikasi dan resolusi konflik. Pasangan perlu belajar cara efektif untuk
mengatasi masalah sebelum masalah menumpuk dengan masalah lain dan meledak dalam
konteks pertengkaran yang hebat dan parah yang bisa berakibat fatal. Dalam hal
ini, kedua pasangan harus belajar bahwa mengatasi permasalahan yang masih ringan
akan lebih mudah daripada menunggu masalah menjadi lebih besar dan lebih besar
lagi. Jadi melalui konseling pranikah, kedua pasangan akan
menyadari bahwa mereka mendapat kesempatan untuk mengukur kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan masing-masing serta menemukan area relasi yang dapat
dikembangkan serta mengidentifikasi hal-hal yang selama ini mengganggu relasi di
antara kedua pasangan atau salah satu pasangan. ( Dr. Sawitri Supardi Sadarjoen, Psi )

























BAB III
PEMBAHASAN

            Yang membuat pernikahan bahagia bukan tingkat kecocokan kita dengan pasangan, tetapi seberapa besar kemampuan dan kesediaan kita untuk mengatasi ketidakcocokan. Cinta mungkin terlihat ideal, tetapi sesungguhnya pernikahanlah yang benar-benar aktual. Ketidakjelasan antara yang ideal (apa seharusnya) dan yang aktual (apa adanya) memang tak pernah berujung. Statistik memperlihatkan perlunya menemukan kiat menempuh pernikahan yang sukses. Mengajukan pertanyaan yang tepat kepada pasangan (sebelum menikah) bisa menjadi alternatif solusi melanggengkan perkawinan yang sehat, serasi dan bahagia.
            Selain alasan cinta, calon mempelai melangsungkan pernikahan karena ingin mendapatkan keturunan yang sehat dan memiliki keluarga yang bahagia.
Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan Anda, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), juga untuk memperoleh kesiapan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi kesehatan calon pasangan hidupnya. Melalui pemeriksaan kesehatan pranikah juga dapat diketahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan calon pasutri, termasuk bakal keturunannya.
            Idealnya pemeriksaan kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilangsungkannya pernikahan. Tes kesehatan pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama pernikahan belum berlangsung. Jika pada saat pengecekan ternyata ditemui ada masalah, maka pengobatan dapat dilakukan setelah menikah. Banyak hal yang seharusnya dapat Anda lakukan dan dicegah dengan melakukan tes kesehatan pra nikah.
Hasil pemeriksaan kesehatan pra nikah memang wajib dilakukan oleh semua calon pasangan pengantin. Tidak ada salahnya untuk mengetahui secara detail mengenai keadaan fisik dengan melakukan check up, termasuk melakukan tes toksoplasma. Cukup datang ke dokter umum dan melakukan tes fisik untuk mendeteksi adanya kelainan tekanan darah, jantung, urine, kulit dan penyakit dalam lainnya. Sisihkan sedikit anggaran atau budget pernikahan Anda. Ajak calon pasangan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter terdekat, karena penyakit yang dapat dideteksi secara dini sebagian besar dapat ditangani sebelum berlangsungnya pernikahan Anda.
Jangan sampai timbul penyesalan setelah menikah, hanya gara-gara penyakit yang sebenarnya bisa disembuhkan dari jauh-jauh hari. Ada baiknya jika Anda menuntaskan dulu pengobatan, baru kemudian menyusun kembali rencana pernikahan Anda. Saat ini pada kenyataannya, tak jarang banyak calon pengantin yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatann sebelum melangsungkan pernikahan. Mereka menganggap bahwa, tes kesehatan tersebut hanya akan menambah daftar kesibukan, serta pemborosan karena memakan biaya, atau bahkan ada yang berfikiran akan dapat mempengaruhi hubungan mereka. Padahal pemeriksaan kesehatan pada calon pasangan suami istri sebelum pernikahan mempunyai peranan dan kegunaan yang sangat penting bagi kelangsungan perkawinan, terutama hubungannya dengan masalah kesehatan fisik dan reproduksi.
Sebetulnya dengan melakukan cek kesehatan pra nikah, justru akan dapat membantu calon pasangan dari segi kesiapan mental. Langkah-langkah melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah tidak sulit, dan tidak memerlukan biaya besar. Tinggal bagaimana kesadaran dan kemauan calon pengantin tersebut. Maka dari itu lakukanlah cek kesehatan pra nikah.
            Konseling pranikah secara medis, tidak harus selalu ke dokter, peran ini bisa diambil alih oleh bidan untuk kasus kasus tertentu seperti tentang penggunaan alat kontrasepsi ang tepat, khususnya bagi pasangan calon pengantin ang belum siap memiliki keturunan.
            Kini tinggal bagaimana kesadaran dan kemauan calon mempelai berdua. Apakah mau untuk "sedia payung sebelum hujan" dan berlatih menerima pasangan sepenuhnya. Akan tetapi perlu diingat, jangan membuat hasil pemeriksaan pranikah sebagai dasar utama kelangsungan suatu pernikahan.

Berikut ini contoh percakapan antara klien dengan  Bidan :
Klien    : Assalamualaikum bu bidan ?
Bidan   : Waalaikumsalam mb, silahkan masuk,ada yang bisa saya bantu ?
Klien    : Begini bu bidan, yang saya dengar sebelum kita menikah itu perlu kita lakukan pemeriksaan kesehatan, apa itu benar bu ?
Bidan   : Benar sekali mb, Selain alasan cinta, bukankah seringkali pernikahan dilakukan karena ingin mendapatkan keturunan yang sehat? Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi pasangan serta gambaran masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), juga untuk memperoleh kesiapan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi kesehatan calon pasangan hidupnya.
Klien    : Trus apa manfaatnya bagi saya bu..?
Bidan   : Manfaatnya ya untuk mengetahui apakah calon pengantin benar-benar sudah siap menikah atau belum. Jika ternyata ditemukan masalah, sesegera mungkin bisa dicari pemecahannya.
Klien    : Pemeriksaan yang dilakukan itu seperti apa bu..?
Bidan   : Pemeriksaannya itu berupa pemeriksaan laboratorium dan juga pemeriksaan yang lain untuk mengetahui apakah mb dan calon mb itu keturunannya tidak ada yang mengalami penyakit keturunan seperti kencing manis dan yang lainnya.kalo memang ada penyakit diantara berdua bisa dilakukan pengobatan dulu sebelum melangsungkan pernikahan.
Klien    : Kapan kita melakukan pemeriksaan itu bu..?
Bidan   : Idealnya pemeriksaan kesehatan pranikah dilakukan enam bulan sebelum dilangsungkannya pernikahan. Namun, ukuran ideal itu juga bersifat fleksibel, tidak ada kepastian yang ketat. Artinya, tes kesehatan pranikah dapat dilakukan kapan pun selama pernikahan belum berlangsung dan bila pasangan merasa sudah siap.
Klien    : O..begitu ya bu, kalo begitu saya akan bicarakan dulu dengan calon suami saya, saya mohon pamit terima kasih atas informasi yang ibu bidan berikan .
Bidan   : Sama-sama














BAB IV
KESIMPULAN


            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, konseling pranikah merupakan ajang untuk mendorong pasangan yang bermaksud
menjalin ikatan pernikahan agar memusatkan perhatian pada masalah proses
perkembangan interrelasi yang baik dan secara berlanjut merawat relasi yang baik
tersebut dengan hasil interrelasi yang memuaskan bagi kedua belah pihak sampai akhir hayat, melalui serangkaian konsultasi sosiologis kepada orang yang lebih dewasa serta melakukan konsultasi medis kepada tenaga medis. Sehingga keputusan untuk menikah dibuat setelah melalui pertimbangan yang matang dan komprehensif.



















DAFTAR PUSTAKA


- Pemeriksaan Kesehatan dan Konseling Pranikah, Wilda Nurlianti .Pikiran-rakyat.com
-         Medical Check Up Pra-Nikah. weddingku.com
-         Konsultasi Psikologi: Konseling Pranikah, Perlukah? Oleh: Dr. Sawitri Supardi Sadarjoen, Psi

5 komentar: