Sabtu, 24 Maret 2012

Cardio Vascular


Slide 1

Slide 2

Slide 3

Slide 4

Slide 5

Slide 6

Slide 7

Slide 8

Slide 9

Slide 10

Slide 11

Slide 12

Slide 13

Slide 14

Slide 15

Slide 16

Slide 17

Slide 18

Slide 19

Slide 20

Slide 21

Slide 22

Slide 23

Slide 24

Slide 25

Slide 26

Slide 27

Slide 28

Slide 29

Slide 30

Slide 31

Slide 32

Slide 33

Slide 34

Slide 35

Slide 36

Slide 37

Slide 38

Slide 39

Slide 40

Slide 41

Slide 42

Slide 43

Slide 44

Slide 45

Sabtu, 10 Maret 2012

Promotif Kebidanan


Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia, di lingkungan Asean, merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Mulai beberapa tahun terakhir ini, pelayanan kesehatan kebidanan tidak terbatas ditingkat klinik tetapi telah menyebarkan upaya promotif, preventif dan rehabilitasi ke dalam gagasan Ilmu Kebidanan Sosial. Melalui gagasan ilmu kebidanan sosial, diharapkan dapat mengendalikan faktor dalam masyarakat sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.

Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi kekeadaan normal.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera
Sasaran pelayanan kebidanan adalah : individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya :
-          Promotif ( peningkatan )
-          Preventive ( pencegahan )
-          Kuratif ( Penyembuhan )
-          Rehabilitatif ( Pemulihan )
Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.Langkah langkah promosi kesehatan secara umum mencakup :
Penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat
Peningkatan gizi
Pemeliharaan kesehatan perseorangan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Olahraga secara teratur
Rekreasi
Pendidikan seks
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan “Health Program for human development”
Sedangkan upaya promotif kesehatan secara khusus yang berkaitan dengan kebidanan, yaitu :
• Meningkatkan pelaksanaan pengawasan hamil seperti :
-          melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
-          Melaksanakan posyandu
• Meningkatkan penyuluhan keluarga berencana dengan :
-          Menganjurkan pada ibu bersalin untuk segera menggunakan KB 45 hr pos partum.
-          Memberikan pengetahuan pada ibu tentang alat kontrasepsi yang bisa dipakai sesuai dengan kondisinya.
• Meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil dan menyusui, salah satu contoh :
-          Menganjurkan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan selama hamil.
-          Memberikan pengetahuan pada ibu mengenai IMD dan pentingnya pemberian ASI tanpa pendamping selama 6 bulan pertama.
• Meningkatkan promosi pelaksanaan imunisasi, salah satu contoh :
-          Pemberian Imunisasi TT 2 kali selama hamil dan 1 kali setelah melahirkan ( Nifas )
-          Memberikan pengetahuan akan pentingnya Imunisasi pada ibu dan pada bayi.
• Meningkatkan kampanye upaya kesehatan lingkungan dengan :
-          Memberikan pengetahuan akan pentingnya PHBS
• Meningkatkan upaya sistem rujukan dengan :
-          Memanfaatkan kendaraan yang ada di daerah sekitar untuk pelaksanaan rujukan ( Ambulan Desa )
• Menerapkan pelayanan kesehatan yang terjangkau masyarakat contohnya :
-          Diadakannya posyandu di tempat – tempat yang jauh dr fasilitas kesehatan
-          Diadakannya puskesmas keliling
Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta pemerataan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat telah dilakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan meletakkan dasar pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar. Pelayanan dasar dapat dilakukan di puskesmas induk, puskesmas pembantu, posyandu, serta unit-unit yang terkait di masyarakat.
Semua bentuk pelayanan kesehatan perlu didorong dan digerakkan untuk menciptakan pelayanan yang prima. Selain itu, cakupan pelayanan diperluas dengan pemerataan pelayanan kesehatan untuk segala aspek atau lapisan masyarakat. Bentuk pelayanan tersebut dilakukan dalam rangka jangkauan pemerataan pelayanan kesehatan. Upaya pemerataan tersebut dapat dilakukan dengan penyebaran bidan desa, perawat komunitas, fasilitas balai kesehatan, pos kesehatan desa, dan puskesmas keliling.
Berkaitan dengan kematian bayi akibat persalinan, maka upaya yang dapat dilakukan adalah memperbaiki pelayanan kebidanan serta menyebarkan buku KIA, alat monitor kesehatan oleh tenaga kesehatan, dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien. Di Jepang, buku KIA yang digunakan sejak tahun 1948 mampu menurunkan secara signifikan angka kematian bayi—AKB dan angka kematian ibu—AKI (Hapsari, 2004).
Peningkatan status gizi masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk mendorong terciptanya perbaikan status kesehatan. Dengan pemberian gizi yang baik diharapkan pertumbuhan dan perkembangan anak akan baik pula, di samping dapat memperbaki status kesehatan anak. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, di antaranya upaya perbaikan gizi keluarga atau dikenal dengan nama UPGK. Kegiatan UPGK tersebut didorong dan diarahkan pada peningkatan status gizi, khususnya pada masyarakat yang rawan atau memiliki risiko tinggi terhadap kematian atau kesakitan. Kelompok risiko tinggi terdiri atas anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia yang golongan ekonominya rendah. Melalui upaya tersebut, peningkatan kesehatan akan tercakup pada semua lapisan masyarakat khususnya pada kelompok risiko tinggi
Peningkatan peran serta masyarakat dalam membantu perbaikan status kesehatan ini penting, sebab upaya pemerintah dalam rangka menurunkan kematian bayi dan anak tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan peran serta masyarakat dengan keterlibatan atau partisipasi secara langsung. Upaya masyarakat tersebut sangat menentukan keberhasilan program pemerintah sehingga mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Melalui peran serta masyarakat diharapkan mampu pula bersifat efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan. Upaya atau program pelayanan kesehatan yang membutulikan peran serta masyarakat antara lain pelaksanaan imunisasi, penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan, perbaikan gizi, dan Upaya tersebut akan memudahkan pelaksanaan program kesehatan yang tepat pada sasaran yang ada.
Upaya pelaksanaan program pelayanan kesehatan anak dapat berjalan dan berhasil dengan baik bila didukung dengan perbaikan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini adalah peningkatan manajemen pelayanan kesehatan melalui pendayagunaan tenaga kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah kesehatan anak. Tenaga kesehatan yang dimaksud antara lain tenaga perawat, bidan, serta dokter yang berada di puskesmas yang secara langsung berperan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakatsecara luas dan menyeluruh.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Sehingga upaya promotif merupakan upaya yang berorientasi “Health Program for human development”. Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta pemerataan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat perlu dilakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan meletakkan dasar pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar. Semua bentuk pelayanan kesehatan perlu didorong dan digerakkan untuk menciptakan pelayanan yang prima. Untuk perlu dilakukan peningkatan manajemen pelayanan kesehatan melalui pendayagunaan tenaga kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah yang khususnya berkaitan dengan peningkatan pelayanan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

-          UPAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN PROMOTIF - PREVENTIF KURATIF – REHABILITATIF, Oleh bidanriana.dagdigdug.com

-          Upaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Oleh RequestArtrikel.Com

-          Definisi Promotif . Oleh : nurrokhmahhanik.blogspot.com

-          PARADIGMA SEHAT Oleh adilhafiz.multiply.com

-          Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba